Suatu siang saya mau sholat dhuhur di kampus, saya mencari musholla terdekat dari tempat saya berada. Saya melakukan sholat secara berjamah, kebetulan di situ banyak orang yang hendak sholat juga. Namun ada yang tampak janggal, barisan (shaf) di depan saya orangnya begitu berjumpal jumpal, salah satu dari mereka (berada di depan saya) berkata "rapet mas..rapet..). Barisan (shaf) saya pun ternyata seperti itu, begitu rapat, dan menurut saya itu sesak.
Saat berlangsung sholat, tepatnya saat saya hendak sujud, saya lihat orang yang tadi bilang "rapet" menurut saya tidak sah dalam melakukan sujud, jari-jadi kakinya sepenuhnya tidak menekan ke lantai. karena dari jaman dahulu nyampe hampir kiamatpun yang namanya sujud itu syaratnya ada 7 bagian tubuh yang menempel lantai : kepala (bathuk/jidat), 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 jari2 kaki. spesifiknya, lebih baik ditekan dan semampunya seluruh bagian di-lantai-kan. sedangkan yang dilakukan orang tersebut sepertinya males banget buat menekan jari2 kakinya ke lantai. ugh..
Di batin saya, mengapa seperti komunitas mereka selalu mengunggul ungulkan, memuncul-munculkan, dan kadang menimbulkan perbedaan. padahal kewajiban yang semestinya jadi paling utama malah mereka abaikan. Lihat saja mereka terlalu berlebihan dalam melihat suatu masalah yang tidak urgen.
tidak perlu saya tulis satu persatu, satu saja yang buat saya terheran-heran, dari pada ngurusin maulid nabi, atau acara keislaman itu sebenarnya boleh diadakan, lebih baik urus saja tuh hari valentine yang benar-benar haram. buktiin kalau indonesia mayoritas islam. KTP doang, mentalnya dukung valentine.
Bukan menyalahkan, hanya saling mengingatkan...